Sunday, February 6, 2011

The God Gene, dalam tinjauan Syar’i dan Genetika

Ketika ALLAH menciptakan Nabi Adam, ALLAH telah menanamkan sebuah perangkat khusus di dalam tubuh manusia, yang berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal Illahiah.

Sebagaimana dijelaskan di dalam ayat berikut ini :

maka ALLAAH mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya” (QS. As-Syam (91) ayat 8-10)

Perangkat khusus ini, di dalam ilmu genetika dikenal sebagai The God Gene (Gen ALLAH).



Kemuliaan Manusia


ALLAH
telah memuliakan manusia dibanding makhluk lainnya, yaitu dengan menitipkan Gen khusus ini. Maka dengan alasan kemuliaan inilah, mungkin yang menjadi salah satu sebab, ALLAH memerintahkan para Malaikat dan semua Jin untuk sujud kepada Nabi Adam

Dan (ingatlah) ketika KAMI berKalam kepada para Malaikat:

“Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS. Al Baqarah (2) ayat 34).

Keberadaan Gen ALLAH, yang merupakan penerima sinyal-sinyal ajaran Illahiah, juga tergambar di dalam ayat-ayat berikut :

Dan apabila hamba-hamba-KU bertanya kepadamu tentang AKU, maka (jawablah), bahwasanya AKU adalah dekat… (QS 2:186)

dan KAMI lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat (QS 56:85)

…dan KAMI lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (QS 50:16).

Dalam Ilmu sains yang mempelajari tentang geneologi. Gen ALLAH ini diidentifikasikan sebagai VMAT2 (vesicular monoamine taranspoter), yang ditetapkan bagi kode genetic adaptif yang lebih C ketimbang A di posisi 33050 pada genom Insan.

Gen ini ditemukan oleh Dean Hamer, seorang kepala struktur Gen di US National Cancer Institute, sebagaimana disebutkan oleh Kluger dalam Bukunya Is God (baca ALLAH) in our genes, lihat Time Magazine, 25 Oktober 2004.


Saat menemukan Gen ALLAH ini, Hamer juga mempelajari sembilan gen yang meningkatkan produksi zat-zat kimia otak yang disebut monoamine- termasuk serotonin, noreipinefrin dan dopamine, yang mana zat-zat kimia inilah yang mengatur suasana hati dan motivasi

muncul pertanyaan…

Jika manusia telah dibekali, perangkat khusus oleh ALLAH, dalam menangkap sinyal-sinyalNYA, mengapa manusia masih banyak yang ingkar?

Untuk dipahami, masih ada faktor lain yang bermain di sini, yakni syaithon sang penggoda. Dan ALLAH telah menegaskan, bahwa Dia telah mengutus syaithon kepada orang-orang kafir, untuk mendorong mereka agar berbuat maksiat dengan sungguh – sungguh (Qs.19:83-84).

Syaithan adalah misi penguji bagi manusia berupa kalam syar (Qs.113:2) yang merupakan lawan dari kalam wahyu yang diciptakan ALLAH. Bisikannya berupa hawa (Qs.45:23) yang ditiupkan secara terus menerus ke nafsu manusia oleh iblis (Qs.4:118). Sementara kalam wahyu, tempat penerimaannya pada hati manusia (Qs.8:24).

WaLlahu a’lamu bishshawab