Resensi buku oleh : Viddy AD Daery
Judul Buku: Majapahit : Peradaban Maritim
Penulis : Irawan Djoko Nugroho
Penerbit : Yayasan Suluh Nuswantara Bakti, Jakarta
Tahun : 2011
Sudah banyak buku yang menulis zaman kejayaan maritim Nusantara. Misalnya, Robert Dick-Read lewat bukunya “Penjelajah Bahari” menulis mengenai kejayaan pelayar Nusantara di abad sebelum Masehi,yang berdagang dan menangkap budak sampai di Afrika Timur dan Afrika Barat, dan tinggalannya yang nyata adalah bangsa Melayu-Merina sawo matang di Madagascar hari ini, yang mungkin tercecer atau menetap di Pulau tersebut karena berhasil menjadi elit pemerintah di Pulau yang terasing tersebut.
Kemudian buku Anthony Reid, yang menulis buku “Asia Tenggara dalam Kurun Niaga” yang mengungkap mengenai kejayaan Nusantara di “kurun niaga” yakni abad ke 15 M. Zaman itu, Nusantara adalah penguasa perdagangan antar pulau, sehingga manusia Nusantara kaya raya, bahkan kuli pelabuhan gajinya sangat tinggi. Perbandingannya ialah, bekerja di pelabuhan seminggu sudah cukup untuk hidup sebulan. Bandingkan dengan gaji buruh sekarang, dimana gaji sebulan hanya cukup untuk hidup seminggu.
Kini, buku Irawan Djoko Nugroho “ Majapahit : Peradaban Maritim” khusus menyorot kejayaan Maritim Nusantara zaman Majapahit. Berbekal berbagai buku-buku di atas, ditambah buku-buku klasik Cina, Portugis, Arab, serta yang paling penting adalah kitab-kitab babad Nusantara, maka Irawan mengungkap bahwa Kerajaan Majapahit adalah kerajaan terkaya dan mempunyai jumlah perahu dan kapal terbesar di dunia!
Uniknya,agar tidak terasa sepihak, Irawan Djoko Nugroho tidak hanya merujuk kitab-kitab “intern Majapahit” misalnya, Desawarnana/Negarakertagama, Kidung Ranggalawe, Kidung Harsa-Wijaya, Pararaton, Babad Tanah Jawi dan sebagainya.
Namun juga merujuk kitab-kitab “musuh Majapahit” misalnya Kidung Sundayana, Hikayat Banjar, Hikayat Raja-raja Pasai, Sejarah Melayu, Hikayat Hang Tuah dan sebagainya.
Dari situ, terungkaplah berapa jumlah kapal milik Majapahit yang sekitar 2800 perahu/kapal ( minimal ), kerajaan Makasar 200 kapal, kerajaan Siam 100 kapal, kerajaan Cina 100 kapal, kerajaan Portugis 43 kapal.
Kesultanan Malaka ketika melamar putri Majapahit membawa 7 kapal, sebaliknya ketika Majapahit mengantarkan putrinya ke Malaka mengerahkan kapal dalam jumlah besar. Karena tidak disebutkan jumlahnya, bisa kita andaikan minimal 50 kapal.
Juga terungkap dalam buku ini, serangan Tatar-Mongol ke Jawa di bawah perintah Kaisar Terkaya di dunia saat itu, Kubilai Khan, Cuma membawa 1000 kapal, dan ukurannya hanya sedang, bukan kapal besar seperti kepunyaan Majapahit yang mempunyai lebih dari 2800 kapal. Padahal, pengerahan 1000 kapal itu sudah menghabiskan 90 % kekayaan Kekaisaran Mongol.
Maka, tak heran, ketika pasukan Tatar-Mongol dibantai habis oleh pasukan Raden Wijaya, dan sisa-sisa kapal yang Cuma puluhan buah kembali ke negeri China tanpa membawa barang rampasan yang cukup berarti, maka Kekaisaran Mongol langsung bangkrut dan melemah, sehingga tak kuasa menghadapi pemberontakan Raja-raja asli China yang ingin memerdekakan diri dari jajahan Mongol selama puluhan abad.
Minim maritim sungai
Dengan kekayaan informasi mengenai maritim lautan yang sangat berlimpah-limpah, sangat disayangkan kalau pembahasan mengenai “pelayaran sungai” agak diabaikan dalam buku ini.
Padahal ketika masih tahap editing buku ini, saya sudah mengingatkan kepada penulisnya, bahwa pembahasan mengenai “maritim sungai” sangat minim, padahal saya sebagai anak tepi sungai, sangat merasakan, betapa sangat pentingnya sungai di zaman dahulu sebagai urat nadi transportasi perdagangan, pertanian bahkan peperangan.
Karena itu, Prabu Hayam Wuruk, raja Majapahit di era kejayaannya, sampai menerbitkan Prasasti khusus yang mengatur jumlah pelabuhan-pelabuhan sungai di sungai Brantas dan Bengawan Solo, dua sungai paling penting di masa lalu, bahkan sampai tahun 80-an masih sangat penting.
Baru di tahun 90-an, peran sungai digantikan jalan-jalan darat yang mulai dibangun dengan bagus, dan sebaliknya sungai dijadikan pembuangan sampah. Pengkhianatan manusia Indonesia terhadap sungai terus berlangsung sampai sekarang dengan kadar yang sangat kejam. Tidak hanya dijadikan tempat sampah, sungai juga banyak yang diurug dan disempitkan setara got, akibatnya banjir adalah fenomena sehari-hari di negeri “dodolibret” ini.
Semoga, untuk buku yang akan datang, Irawan Djoko Nugroho menumpukan perhatiannya kepada maritim sungai, karena memang untuk hal yang satu ini, hampir belum ada pakar yang membahasnya dengan serius. Mungkin untuk Sungai di Palembang dalam kaitannya dengan Sriwijaya ada beberapa pakar yang membahasnya, namun belum terlalu mendalam. Apalagi mengenai Sungai di Tanah Jawa, yang memang sudah sejak zaman pra-sejarah merupakan urat nadi penting bagi tumbuh-kembangnya Peradaban Manusia.
Peresensi : Viddy AD Daery, budayawan Nusantara, penyair, novelis, penceramah,kolumnis,penulis naskah drama dan sinetron.
Thursday, February 3, 2011
Kejayaan Maritim Nusantara di Zaman Majapahit
Share this
Related Articles :
Arsip Blog
-
▼
2011
(1854)
-
▼
February
(1854)
- 9 Fakta tentang Facebook
- 5 Situs Jejaring Sosial Terfavorit
- 10 Jam Dinding Yang Unik
- Wanita Wanita Cantik & Berbahaya
- Robot Singa Da Vinci
- Foto penyamaran terbaru Noordin M Top
- 4 Kejadian Aneh di Dunia
- Tokoh Dunia Yang Meninggal Dalam Keadaan Miskin
- Sejarah Asal Mula Kondom
- 5 Danau Terdalam di Dunia
- 10 HP Paling Unik di Dunia
- Jawaban Surat Terbuka Dari Malaysia
- 10 Ikan Tercantik Di Dunia
- Malaysia Plesetkan Lagu 'Indonesia Raya' di Forum
- Another issue Pelecehan bangsa Indonesia
- Perjumpaan Kenneth Arnold dengan UFO - permulaan e...
- 8 Blog yang Menghasilkan Uang Jutaan Dolar
- 2012 : Invasi ALIEN dan Berita Al Qur’an ?
- Nabi Sulaiman Leluhur Bangsa Melayu, dalam Genealo...
- Haul Sultan Iskandar Muda
- Orang yang Menyumbang Emas Tugu Monas
- Masjid Pejlagrahan, Cirebon
- Masjid Pangeran Kejaksan, Cirebon.
- Masjid Kramat Depok, Cirebon. Abad ke-XV M
- Lingkungan dan Kelanggengan Sebuah Negara
- Ternyata Hitler Dikubur di Surabaya
- Dilpomat Iran Selamatkan Ribuan Warga Yahudi !
- Revolusi yang Memakan Anak Sendiri, Tan Malaka
- Ada Piramida di Kota Dodol???
- 11 Fenomena UFO Menghebohkan di Tahun 2011
- Studi: Bumi Selalu Miliki Dua Bulan
- Cara Merapatkan Vagina yang Longgar
- Alam Makhluk Halus
- Stonehenge - Sejarah dan Bagaimana monumen ini dib...
- Legenda Mermaid dan Merman dari masa ke masa
- Laser yang Tertangkap Kamera Pada Pertandingan Mal...
- Bentuk Buah-buahan yang Unik
- Olahraga-olahraga Aneh di Dunia
- Manusia-manusia Tertua Pencetak Rekor Dunia
- Manusia-manusia Tercepat di Dunia
- Bulan Mulai Di Eksploitasi Untuk Sumber Energi
- Para Pembunuh Yang Jadi Legenda
- Barang Barang Yang Lucu
- 4 Tempat Liburan Favorit Pesohor Dunia
- Pepaya Beserta Keajaibannya
- Pemain bola indonesia yang pernah bermain di tim e...
- Kematian Yang Aneh di Dunia
- Penyebab Indonesia di Jajah Belanda
- Markas alien di dasar danau-danau Rusia
- Mesjid-mesjid termegah di Indonesia
- 15 Skyline Kota Besar Terbaik di Dunia
- 10 Hal Yang Tidak Bisa Dibeli Dengan Uang
- Rancangan Jembatan Selat Sunda Resmi Di Publikasikan
- 20 Kota Termacet di Dunia
- 10 Eksperimen Militer Paling Gila Didunia
- 10 Hewan Yang Terancam Punah (2 Berasal Dari Indon...
- 10 Warisan Dunia yang Terancam Punah
- Makhluk - Makhluk Legenda di Dunia
- 6 Wasiat Aneh
- 10 Fakta tentang berciuman
- Menara Tertinggi Didunia
- Bir Cegah Pengeroposan Tulang?
- Kicauan Twitter Pemain TIMNAS Pagi Ini
- Eskalator terpanjang didunia
- 10 Perampokan terbesar sepanjang masa
- Monster Loch Ness Terlacak di Google Earth?
- Top 10 Tumbuhan Karnivora
- 10 Peringkat Indonesia di Dunia
- Vote komodo to save the world
- iCheat, Gadget baru dari Apple yang bikin Indonesi...
- Ilmuwan Ungkap Mengapa Gunung Tertinggi Berada di ...
- Lagi 3 Pulau di Indonesia Dijual
- Beredar Video, Michael Jackson Masih Hidup
- Rahma Azhari Beraksi Kembali, Kini Dekati Pelatih ...
- Pelaku Laser Saat Pertandingan MAL vs INA Tertangk...
- Eskalator Terpendek Di Dunia
- Tarbiyah Dalam Filosofi dan Simbolisasi Jogjakarta
- Batu Larung, Bukti Peninggalan dan Kekayaan Sejara...
- Fakta yang Tak Terungkap di Balik Hancurnya Bagdad
- Sejarah Kampung Adat Lewohala
- Ketidakstabilan Status Sang Nyai
- Faktor–faktor yang Menyebabkan Khalifah Abbasiyah ...
- Misteri Bola Besi "UFO" Namibia Terungkap
- Bola Misterius Namibia Diduga Tangki Hidrozine
- Kapan Zaman Es Terakhir Kali?
- Fosil Mikroba Mampu Perjelas Teori Evolusi
- Awas, Lubang Hitam di Bima Sakti Segera Terbangun
- NASA Akan Selidiki Bola Angkasa Misterius
- Salaka Domas dan Salaka Nagara
- Hermeneutika dalam Studi Tasawuf
- WORLD BAKTUN 13 CYCLE DTD 363, JAN 26, 2012 WAS MA...
- Wisata Gerilya, Menyusuri Rute Basis Gerilyawan GAM
- Peran Umat Kristen dan Umat Islam pada Pembentukan...
- Investigasi Piramida sadahurip Garut by Trans 7 TV...
- Bangsa Arab di Zaman Islam “Bagian 1″
- Bandung 1952 (1) Konferensi Sukses di Tengah “Aksi...
- AS-lah yang Memiliki Senjata Pemusnah Massal dan M...
- Sejarah Dunia Mengenang Bangsa Yahudi sebagai Pela...
- Jejak Sejarah, Antara Mimpi dan Kenyataan
- Inspirasi Malam Jumat: Lailatul Mabit
-
▼
February
(1854)