Jolenan merupakan sejenis ritual merti desa tetapi dilaksanakan dua tahun sekali. Jolenan masih mampu menjadi magnet bagi masyarakat Purworejo dan sekitarnya. Kegiatan tersebut sebagai upaya untuk mengangkat Desa Somongari sebagai desa wisata dan diakui dari berbagai kegiatan ritual desa, Jolenan masih yang terbesar dan paling meriah di Kabupaten Purworejo.
Sebenarnya makna apa yang terkandung dalam ritual yang telah berjalan puluhan bahkan ratusan tahun itu. Warno Wasito (73), warga Dusun Sijanur Rt/Rw 2/4 Desa Somongari mengungkapkan bahwa, ritual Jolenan pada dasarnya sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rezeki berlimpah, dengan memberikan panen pada tanaman yang hidup di desanya. Seraya memohon keselamatan dari mara bahaya, serta rezeki yang lebih di tahun mendatang.
Jolenan, menurutnya, berasal dari kata dasar jolen, kependekan dari kata aja lalen (bahasa jawa), atau jangan lupa. Kata ini mengandung makna mengingatkan kepada masyarakat Desa Somogari agar tidak lupa terhadap Tuhan pencipta alam, dan para leluhurnya yang telah berusaha mendirikan desanya.
Jolenan diwujudkan dalam bentuk gubungan yang terbuat dari anyaman bambu (ancak) yang ditutup dengan anyaman daun aren muda. Bentuk ini mengandung makna, segi empat di bawah menggambarkan hubungan sesama manusia di dunia. Kemudian ke atas semakin mengerucut, hal ini dimaksudkan semua kegiatan di dunia ini, pada akhirnya menyatu untuk menyembah kepada Tuhan sang pencipta.
Gunungan tersebut berisi nasi tumpeng, tiga ekor ayam panggang, berbagai macam sayur, pisang, beserta lauk. Kemudian bagian luar dihias dengan buah-buahan dan makanan kecil. Berbagai buah penghias merupakan hasil dari panenan masyarakat desa tersebut. Makanan kecil berbahan baku dari beras dan tepung (pati). Hal ini memberikan makna sebagai wujud hasil bumi Desa Somongari. Tiap RT mengirim dua buah jolen (gunungan), sehingga jumlahnya mencapai 48 buah.
Gunungan selanjutnya diarak dari ujung timur hingga ujung barat desa. Hal itu dimaksudkan, agar merata sehingga berkah dari Tuhan yang berupa penenan yang berlipat dapat dinikmati merata di seluruh desa. Gunungan dipikul oleh dua orang dengan menggunakan pakaian keprajuritan. Setelah selesai, dilaksanakan kenduri agung, makan tumpeng beserta ugarampenya bersama-sama masyarakat yang hadir, di halaman balai desa. Iring-irngan jolenan, disertai bebagai kesenian yang ada di desa tersebut, sepeti incling, warokan, kuda kepang, dolalak, rebana dan lain-lain.
Perayaan jolenan juga sebagai ungkapan terima kasih kepada para leluhur yang telah bersusah payah mendirikan desa. Dalam cerita rakyat yang diyakini masyarakat Desa Somongari, pendiri desanya bernama Lukajaya. Ia berasal dari Loano, menantu dari simbah Beluk atau Singonegoro. Waktu itu, entah tahun berapa, terjadi pagebluk, banyak musibah. Untuk mengatasi pagebluk itu, Singanegara, memerintahkan menantunya, Lukajaya, untuk memerintah desa tersebut, yang kini dikenal dengan Desa Somongari.
Disamping itu masih ada satu tokoh Desa Somongari yang saat ini masih menjadi panutan, yaitu Simbah Kedana-Kedini. Orang tersebut, konon berasal dari Yogyakarta Hadiningrat yang menetap dan meninggal di Desa Somongari. Beliau dikenal sebagai budayawan, senang dengan berbagai kesenian daerah. Makanya dalam perayaan tersebut diwujudkan dengan menampilkan seluruh kesenian yang ada. Bahkan kepercayaan yang ada di masyarakat, setiap grup kesenian yang akan pentas, telebih dahulu mengunjungi makamnya.
Hal itu dimaksudkan untuk mohon izin agar saat melaksanakan pentas selamat dari marabahaya. Hal senada disampikan H Paryono (70), warga Dusun Krajan RT/RW 02/01, Desa Somangari, bahwa tradisi “Jolenan” telah berjalan turun temurun entah sejak kapan, ia sendiri tidak tahu. Tradisi ini berdasarkan kepercayaan masyarakat, sebagai ritual ngebani tanaman yang tumbuh di desanya. Diharapkan setelah di kebani, tanaman akan tumbuh subur dan berbuah lebat.
Pada mulanya kegiatan tersebut sebagai sarana ngebani pohon maggis dan durian, dimana kedua jenis tananan buah tesebut merupakan penghasil utama Desa Somongari. Menurut ceritera yang ada, tanaman manggis dan durian, sudah ditanam sejak tahun 1700 an. Dengan demikian ritual “Jolenan” diperkirakan diselenggarakan tidak jauh dari tahun tersebut.
Untuk mendukung kegiatan, khususnya dari segi pembiayaan, masyarakat Desa Somongari di perantauan yang tergabung dalam paguyuban masyarakat Simongari (Pakis), selalu memberikan bantuan. Berdasarkan laporan ketua peguyuban, setidaknya ada 2000 orang Somangari yang berada di berbagai kota besar
Mas Gayot
Wednesday, February 9, 2011
Jolenan
Share this
Related Articles :
Arsip Blog
-
▼
2011
(1854)
-
▼
February
(1854)
- 9 Fakta tentang Facebook
- 5 Situs Jejaring Sosial Terfavorit
- 10 Jam Dinding Yang Unik
- Wanita Wanita Cantik & Berbahaya
- Robot Singa Da Vinci
- Foto penyamaran terbaru Noordin M Top
- 4 Kejadian Aneh di Dunia
- Tokoh Dunia Yang Meninggal Dalam Keadaan Miskin
- Sejarah Asal Mula Kondom
- 5 Danau Terdalam di Dunia
- 10 HP Paling Unik di Dunia
- Jawaban Surat Terbuka Dari Malaysia
- 10 Ikan Tercantik Di Dunia
- Malaysia Plesetkan Lagu 'Indonesia Raya' di Forum
- Another issue Pelecehan bangsa Indonesia
- Perjumpaan Kenneth Arnold dengan UFO - permulaan e...
- 8 Blog yang Menghasilkan Uang Jutaan Dolar
- 2012 : Invasi ALIEN dan Berita Al Qur’an ?
- Nabi Sulaiman Leluhur Bangsa Melayu, dalam Genealo...
- Haul Sultan Iskandar Muda
- Orang yang Menyumbang Emas Tugu Monas
- Masjid Pejlagrahan, Cirebon
- Masjid Pangeran Kejaksan, Cirebon.
- Masjid Kramat Depok, Cirebon. Abad ke-XV M
- Lingkungan dan Kelanggengan Sebuah Negara
- Ternyata Hitler Dikubur di Surabaya
- Dilpomat Iran Selamatkan Ribuan Warga Yahudi !
- Revolusi yang Memakan Anak Sendiri, Tan Malaka
- Ada Piramida di Kota Dodol???
- 11 Fenomena UFO Menghebohkan di Tahun 2011
- Studi: Bumi Selalu Miliki Dua Bulan
- Cara Merapatkan Vagina yang Longgar
- Alam Makhluk Halus
- Stonehenge - Sejarah dan Bagaimana monumen ini dib...
- Legenda Mermaid dan Merman dari masa ke masa
- Laser yang Tertangkap Kamera Pada Pertandingan Mal...
- Bentuk Buah-buahan yang Unik
- Olahraga-olahraga Aneh di Dunia
- Manusia-manusia Tertua Pencetak Rekor Dunia
- Manusia-manusia Tercepat di Dunia
- Bulan Mulai Di Eksploitasi Untuk Sumber Energi
- Para Pembunuh Yang Jadi Legenda
- Barang Barang Yang Lucu
- 4 Tempat Liburan Favorit Pesohor Dunia
- Pepaya Beserta Keajaibannya
- Pemain bola indonesia yang pernah bermain di tim e...
- Kematian Yang Aneh di Dunia
- Penyebab Indonesia di Jajah Belanda
- Markas alien di dasar danau-danau Rusia
- Mesjid-mesjid termegah di Indonesia
- 15 Skyline Kota Besar Terbaik di Dunia
- 10 Hal Yang Tidak Bisa Dibeli Dengan Uang
- Rancangan Jembatan Selat Sunda Resmi Di Publikasikan
- 20 Kota Termacet di Dunia
- 10 Eksperimen Militer Paling Gila Didunia
- 10 Hewan Yang Terancam Punah (2 Berasal Dari Indon...
- 10 Warisan Dunia yang Terancam Punah
- Makhluk - Makhluk Legenda di Dunia
- 6 Wasiat Aneh
- 10 Fakta tentang berciuman
- Menara Tertinggi Didunia
- Bir Cegah Pengeroposan Tulang?
- Kicauan Twitter Pemain TIMNAS Pagi Ini
- Eskalator terpanjang didunia
- 10 Perampokan terbesar sepanjang masa
- Monster Loch Ness Terlacak di Google Earth?
- Top 10 Tumbuhan Karnivora
- 10 Peringkat Indonesia di Dunia
- Vote komodo to save the world
- iCheat, Gadget baru dari Apple yang bikin Indonesi...
- Ilmuwan Ungkap Mengapa Gunung Tertinggi Berada di ...
- Lagi 3 Pulau di Indonesia Dijual
- Beredar Video, Michael Jackson Masih Hidup
- Rahma Azhari Beraksi Kembali, Kini Dekati Pelatih ...
- Pelaku Laser Saat Pertandingan MAL vs INA Tertangk...
- Eskalator Terpendek Di Dunia
- Tarbiyah Dalam Filosofi dan Simbolisasi Jogjakarta
- Batu Larung, Bukti Peninggalan dan Kekayaan Sejara...
- Fakta yang Tak Terungkap di Balik Hancurnya Bagdad
- Sejarah Kampung Adat Lewohala
- Ketidakstabilan Status Sang Nyai
- Faktor–faktor yang Menyebabkan Khalifah Abbasiyah ...
- Misteri Bola Besi "UFO" Namibia Terungkap
- Bola Misterius Namibia Diduga Tangki Hidrozine
- Kapan Zaman Es Terakhir Kali?
- Fosil Mikroba Mampu Perjelas Teori Evolusi
- Awas, Lubang Hitam di Bima Sakti Segera Terbangun
- NASA Akan Selidiki Bola Angkasa Misterius
- Salaka Domas dan Salaka Nagara
- Hermeneutika dalam Studi Tasawuf
- WORLD BAKTUN 13 CYCLE DTD 363, JAN 26, 2012 WAS MA...
- Wisata Gerilya, Menyusuri Rute Basis Gerilyawan GAM
- Peran Umat Kristen dan Umat Islam pada Pembentukan...
- Investigasi Piramida sadahurip Garut by Trans 7 TV...
- Bangsa Arab di Zaman Islam “Bagian 1″
- Bandung 1952 (1) Konferensi Sukses di Tengah “Aksi...
- AS-lah yang Memiliki Senjata Pemusnah Massal dan M...
- Sejarah Dunia Mengenang Bangsa Yahudi sebagai Pela...
- Jejak Sejarah, Antara Mimpi dan Kenyataan
- Inspirasi Malam Jumat: Lailatul Mabit
-
▼
February
(1854)