Kawasan Tanah Abang banyak menyimpan bukti sejarah bernilai, tidak saja peninggalan perniagaan tempo dulu, melainkan pula cerita peperangan.
Kawasan Tanah Abang menurut catatan sejarah telah hidup sejak Abad 17 Masehi. Banyak versi cerita tentang asal muasal Tanah Abang, salah satunya menyebutkan bahwa Tanah Abang dahulu kala hanyalah jazirah tanah merah bergunduk.
Karena itu, dengan medan bergelombang menyerupai perbukitan, balatentara Kesultanan Mataram menjadikannya basis untuk melancarkan serangan terhadap kedudukan Portugis di Sunda Kelapa. Di sini, mereka menghimpun dan merancang strategi guna menggempur kekuatan asing.
Para serdadu muslim inipun membangun tempat bermukim sementara di Tanah Abang. Mereka juga mendirikan berbagai bangunan yang menunjang kehidupan selama peperangan, salah satunya tempat beribadah.
Meski kelak dalam sejarah Mataram dikatakan takluk dari Portugis, namun semangat perlawanan mengusir penjajah yang dilatarbelakangi dengan nilai keimanan tetap menorehkan sebuah kemuliaan.
Berabad setelahnya, peninggalan tempat beribadah prajurit Mataram berbentuk surau itupun dipugar. Bangunan berdinding kayu dan bambu serta beratap rumbia kemudian disulap, menjadi megah dan mewah.
Lewat teknik maju dan peralatan canggih dari perusahaan konstruksi ternama Stodl, di era kolonial Belanda, tepatnya Tahun 1902, berdirilah bangunan mesjid yang kini dikenal dengan nama Al Ma’mur.
Tokoh di balik layar penjelmaan surau menjadi mesjid megah itu ialah seorang saudagar Arab, Syekh Abdurahman Al Sayid Abubakar bin Muhammad bin Al Habsyi. Ia merupakan kalangan Arab Batavia yang berlimpah harta, seorang pengusaha Pasar Tanah Abang.
Pembangunan itu diyakini memakan banyak biaya. Sang Saudagar mesti merogoh kocek dalam-dalam untuk mengontrak Stodl. Perusahaan konstruksi ini merupakan penyumbang terbesar bangunan indah dan megah yang hingga kini masih bisa dinikmati di Jakarta.
Tak banyak perubahan yang menyertai usia tua bangunan mesjid ini. Bangunan luar berupa dua menara mengapit gerbang utama masih bertahan. Begitupun bagian dalam mesjid, enam pintu samping berukuran raksasa yang terbuat dari jati masih kekar berdiri.
Satu-satunya pemugaran terhadap bangunan mesjid terjadi pada Tahun 1980. Meski begitu, pemugaran ini tak sampai mengubah bangunan, hanya penambahan ruang di sayap kiri untuk kegiatan Majelis Ta’lim serta pembuatan ruang perpustakaan di sisi kanan mesjid.
Sebaliknya, perubahan pesat terjadi pada lingkungan sekitar mesjid. Saat awal berdiri, mesjid ini masih terlihat rimbun dan asri, hingga menginjak Tahun 2000, wajah mesjid masih bisa kelihatan jelas.
Namun kini, walau sudah berpagar besi dan dikeliling tembok pembatas, bagian muka mesjid samasekali tak tampak. Pemukiman yang semakin ramai dan kian padatnya Pasar Tanah Abang seolah menenggelamkan mesjid.
Walau begitu, mesjid masih tetap penuh jamaah. Mereka merasa betah berada di dalam lingkungan mesjid bersejarah ini. Berada di dalamnya seakan jamaah berada di tanah lapang, semilir angin senantiasa berhembus.
Udara segar dan suasana yang teduh membuat jamaah tak sekadar beribadah melainkan pula sejenak beristirahat. Apalagi, areal dalam mesjid terbilang luas. Para jamaah bisa leluasa merebahkan badan selepas menunaikan sholat atau sekadar duduk bersila melantunkan ayat suci.
Sejarah yang Hilang
Meski letaknya di pusat keramaian, mesjid Al Ma’mur mampu memberikan ‘dunia lain’, penuh ketentraman yang sarat nilai religi. Tak heran sewaktu kebanyakan orang menghubungkan suasana mesjid dengan unsur magis yang menyertainya.
Cerita ghaib di balik keberadaan mesjid terutama dihubungkan dengan keberadaan komplek pemakaman. Dahulunya, menurut cerita masyarakat sekitar, sebagian lahan bangunan mesjid merupakan makam orang-orang berakhlak mulia.
Namun makam-makam itu kini sirna, hanya tersisa tiga di bagian depan mesjid. Tiga makam ini sendiri sampai sekarang masih menyimpan sejuta misteri, tak ada nama dan tanda-tanda lainnya terkait pemilik makam.
Karena letaknya berada paling depan dari bagian mesjid, salah satu makam malah berada persis di bawah mimbar, banyak jamaah meyakini kalau sosok-sosok dari makam bukanlah orang sembarang. Bahkan, tiga makam ini dipercaya telah ada sejak semula bangunan mesjid didirikan.
Apalagi, menurut keterangan Sekretaris Yayasan Al Ma’mur Rudi, tiap malam Jumat dan Selasa banyak jamaah berziarah ke makam. Para peziarah ini mayoritas datang dari luar kota, bahkan kerap ditemui para peziarah asal negeri jiran Malaysia.
Oleh sebab itu para pengurus mesjid tak meragukan bahwa makam tersebut milik orang suci, malah bukan mustahil jasad yang tertanam itu ialah pembesar Mataram. Dari tiga makam itu, terang Rudi, makam berpagar hijau yang berada di bawah mimbar adalah seorang pembesar, sedang dua lainnya merupakan para pengawalnya.
Guna menyambungkan sejarah yang terpenggal ini, para pengurus telah membentuk tim. Sampai kini, kata Rudi, mereka masih sukar mendapatkan data otentik terkait Al Ma’mur. Sedangkan, dari dokumen Arsip Nasional, mereka hanya mendapatkan keterangan tentang pembangunan mesjid.
Nama Al Ma’mur sendiri, kata Rudi, baru dikukuhkan pada Tahun 1912. Saat itu Abubakar Al Habsyi selaku pewakaf mendirikan sekaligus menyerahkan pengelolaan mesjid kepada yayasan yang diberi nama Al Ma’mur.
Selain terdapat sejarah yang belum lagi tersingkap, Al Ma’mur juga dikelilingi berbagai cerita tentang petuah. Bahkan, ada cerita yang mengatakan Bung Karno juga mencari petuah di mesjid ini. Sesaat sebelum dirinya memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, ia menyempatkan beribadah di Al Ma’mur.
Muhammad Irfan/kompas
Saturday, February 5, 2011
Jejak Mataram di Tanah Abang
Share this
Related Articles :
Arsip Blog
-
▼
2011
(1854)
-
▼
February
(1854)
- 9 Fakta tentang Facebook
- 5 Situs Jejaring Sosial Terfavorit
- 10 Jam Dinding Yang Unik
- Wanita Wanita Cantik & Berbahaya
- Robot Singa Da Vinci
- Foto penyamaran terbaru Noordin M Top
- 4 Kejadian Aneh di Dunia
- Tokoh Dunia Yang Meninggal Dalam Keadaan Miskin
- Sejarah Asal Mula Kondom
- 5 Danau Terdalam di Dunia
- 10 HP Paling Unik di Dunia
- Jawaban Surat Terbuka Dari Malaysia
- 10 Ikan Tercantik Di Dunia
- Malaysia Plesetkan Lagu 'Indonesia Raya' di Forum
- Another issue Pelecehan bangsa Indonesia
- Perjumpaan Kenneth Arnold dengan UFO - permulaan e...
- 8 Blog yang Menghasilkan Uang Jutaan Dolar
- 2012 : Invasi ALIEN dan Berita Al Qur’an ?
- Nabi Sulaiman Leluhur Bangsa Melayu, dalam Genealo...
- Haul Sultan Iskandar Muda
- Orang yang Menyumbang Emas Tugu Monas
- Masjid Pejlagrahan, Cirebon
- Masjid Pangeran Kejaksan, Cirebon.
- Masjid Kramat Depok, Cirebon. Abad ke-XV M
- Lingkungan dan Kelanggengan Sebuah Negara
- Ternyata Hitler Dikubur di Surabaya
- Dilpomat Iran Selamatkan Ribuan Warga Yahudi !
- Revolusi yang Memakan Anak Sendiri, Tan Malaka
- Ada Piramida di Kota Dodol???
- 11 Fenomena UFO Menghebohkan di Tahun 2011
- Studi: Bumi Selalu Miliki Dua Bulan
- Cara Merapatkan Vagina yang Longgar
- Alam Makhluk Halus
- Stonehenge - Sejarah dan Bagaimana monumen ini dib...
- Legenda Mermaid dan Merman dari masa ke masa
- Laser yang Tertangkap Kamera Pada Pertandingan Mal...
- Bentuk Buah-buahan yang Unik
- Olahraga-olahraga Aneh di Dunia
- Manusia-manusia Tertua Pencetak Rekor Dunia
- Manusia-manusia Tercepat di Dunia
- Bulan Mulai Di Eksploitasi Untuk Sumber Energi
- Para Pembunuh Yang Jadi Legenda
- Barang Barang Yang Lucu
- 4 Tempat Liburan Favorit Pesohor Dunia
- Pepaya Beserta Keajaibannya
- Pemain bola indonesia yang pernah bermain di tim e...
- Kematian Yang Aneh di Dunia
- Penyebab Indonesia di Jajah Belanda
- Markas alien di dasar danau-danau Rusia
- Mesjid-mesjid termegah di Indonesia
- 15 Skyline Kota Besar Terbaik di Dunia
- 10 Hal Yang Tidak Bisa Dibeli Dengan Uang
- Rancangan Jembatan Selat Sunda Resmi Di Publikasikan
- 20 Kota Termacet di Dunia
- 10 Eksperimen Militer Paling Gila Didunia
- 10 Hewan Yang Terancam Punah (2 Berasal Dari Indon...
- 10 Warisan Dunia yang Terancam Punah
- Makhluk - Makhluk Legenda di Dunia
- 6 Wasiat Aneh
- 10 Fakta tentang berciuman
- Menara Tertinggi Didunia
- Bir Cegah Pengeroposan Tulang?
- Kicauan Twitter Pemain TIMNAS Pagi Ini
- Eskalator terpanjang didunia
- 10 Perampokan terbesar sepanjang masa
- Monster Loch Ness Terlacak di Google Earth?
- Top 10 Tumbuhan Karnivora
- 10 Peringkat Indonesia di Dunia
- Vote komodo to save the world
- iCheat, Gadget baru dari Apple yang bikin Indonesi...
- Ilmuwan Ungkap Mengapa Gunung Tertinggi Berada di ...
- Lagi 3 Pulau di Indonesia Dijual
- Beredar Video, Michael Jackson Masih Hidup
- Rahma Azhari Beraksi Kembali, Kini Dekati Pelatih ...
- Pelaku Laser Saat Pertandingan MAL vs INA Tertangk...
- Eskalator Terpendek Di Dunia
- Tarbiyah Dalam Filosofi dan Simbolisasi Jogjakarta
- Batu Larung, Bukti Peninggalan dan Kekayaan Sejara...
- Fakta yang Tak Terungkap di Balik Hancurnya Bagdad
- Sejarah Kampung Adat Lewohala
- Ketidakstabilan Status Sang Nyai
- Faktor–faktor yang Menyebabkan Khalifah Abbasiyah ...
- Misteri Bola Besi "UFO" Namibia Terungkap
- Bola Misterius Namibia Diduga Tangki Hidrozine
- Kapan Zaman Es Terakhir Kali?
- Fosil Mikroba Mampu Perjelas Teori Evolusi
- Awas, Lubang Hitam di Bima Sakti Segera Terbangun
- NASA Akan Selidiki Bola Angkasa Misterius
- Salaka Domas dan Salaka Nagara
- Hermeneutika dalam Studi Tasawuf
- WORLD BAKTUN 13 CYCLE DTD 363, JAN 26, 2012 WAS MA...
- Wisata Gerilya, Menyusuri Rute Basis Gerilyawan GAM
- Peran Umat Kristen dan Umat Islam pada Pembentukan...
- Investigasi Piramida sadahurip Garut by Trans 7 TV...
- Bangsa Arab di Zaman Islam “Bagian 1″
- Bandung 1952 (1) Konferensi Sukses di Tengah “Aksi...
- AS-lah yang Memiliki Senjata Pemusnah Massal dan M...
- Sejarah Dunia Mengenang Bangsa Yahudi sebagai Pela...
- Jejak Sejarah, Antara Mimpi dan Kenyataan
- Inspirasi Malam Jumat: Lailatul Mabit
-
▼
February
(1854)